Kamis, 09 Februari 2012

elektro

Zona Teknik Elektro You Must Know …. Home My Collection ” Tata Surya “ My Profile « Majalah Power Engineering International Berita Listrik Nasional Sepanjang Tahun 2009 Posted in Artikel Teknik Elektro on February 9th, 2010 by erwiyandi PENANDATANGANAN KREDIT PENDANAAN PEMBANGUNAN PROYEK 5 PLTU EPC 10.000 MW ANTARA PLN DENGAN SINDIKASI BANK Pada hari Jumat tanggal 30 Januari 2009 bertempat di Departemen Keuangan telah dilakukan penandatanganan kredit pendanaan pembangunan proyek 5 PLTU EPC 10.000 MW antara PLN dengan sindikasi Bank BRI, Bank BNI, BPD DKI, BPD Papua, BPD Sulawesi Selatan, BPD Kalimantan Selatan, BPD Sumatera Selatan, dan BPD Sumatera Utara. Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Fahmi Mochtar dengan Direktur Utama Bank BNI Gatot Mudiantoro Suwondo, Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir, Direktur Utama BPD DKI Winny Erwindia Hasan, Direktur Utama Pengembangan Korporat BPD Papua Eddy Rainal Sinulingga, Direktur Umum BPD Sulawesi Selatan Andi Djuarzah, Direktur Utama BPD Kalimantan Selatan H. Juni Rif’at, Direktur Pemasaran BPD Sumatera Selatan Sukirno dan Direktur Utama BPD Sumatera Utara Gus Irawan yang disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Turut hadir dalam acara tersebut Deputi UPISET Kementerian Negara BUMN Sahala Luman Gaol, Ketua Tim Percepatan Proyek 10 Ribu MW Yogo Pratomo, Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara, Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo, dan Direktur Konstruksi Strategis PLN Moch. Agung Nugroho. PLN melakukan penandatanganan tiga buah Perjanjian Kredit yang terdiri dari dua paket untuk pembiayaan porsi Rupiah dan satu paket pinjaman Rupiah untuk pembiayaan porsi USD dengan rincian sebagai berikut : 1. Perjanjian Kredit untuk pembangunan proyek PLTU 3 Jawa Timur, Tanjung Awar-awar (2 x 350 MW) dengan Sindikasi Bank BNI dan Bank BRI sebesar Rp 1,155 Triliun. 2. Perjanjian Kredit untuk pembangunan proyek PLTU Sulawesi Selatan (2 x 50 MW), PLTU 3 Bangka Belitung (2 x 30 MW), PLTU 2 Papua (2 x10 MW) dan PLTU Kalimantan Selatan (2 x 65 MW) dengan Sindikasi Bank BRI dan enam Bank Bank Pembangunan Daerah yaitu Bank Pembangunan DKI, Bank Pembangunan Daerah Papua, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara sebesar Rp 1.151 Triliun 3. Perjanjian Kredit untuk pembangunan proyek PLTU Sulawesi Selatan (2 x 50 MW), PLTU 3 Bangka Belitung (2 x 30 MW), PLTU 2 Papua (2 x10 MW) dan PLTU Kalimantan Selatan (2 x 65 MW) dengan Sindikasi Bank BRI dan Bank BNI sebesar Rp 2,1 Triliun yang ekivalen dengan USD 172.9 juta. Proyek yang didanai dari Perjanjian Kredit ini merupakan bagian dari proyek 10.000 MW sehingga Pinjaman ini dijamin oleh Pemerintah dan ini merupakan komitmen positif yang pertama kali dari Bank Pemerintah Daerah untuk ikut mendukung pembiayaan di sektor ketenagalistrikan. Total Pinjaman dari tiga paket Perjanjian Kredit dari sindikasi bank tersebut adalah sebesar Rp 4.3 Triliun, merupakan pendanaan untuk mendukung 85% dari porsi nilai kontrak EPC untuk masing-masing proyek. Sedangkan sisanya sebesar 15% akan didanai dari anggaran PLN. Tenor Perjanjian Kredit untuk pendanaan ke lima PLTU tersebut adalah selama 10 tahun termasuk masa tenggang selama 3 tahun. Suku bunga yang dikenakan adalah floating berbasis JIBOR Keberhasilan proses negosiasi dan disetujuianya pemberian kredit ini antara PLN dengan sindikasi Bank BNI, Bank BRI dan Bank BPD menunjukkan dukungan kuat perbankan nasional dan Pemerintah melalui Menteri keuangan untuk keberhasilan pembangunan Proyek PLTU EPC 10.000 MW, yang merupakan langkah strategis pemerintah untuk mendorong tumbuhnya ekonomi nasional. 30 januari 2009 ————————————————————————————- Penandatanganan HoA Antara PT PLN (Persero) dengan Serawak Energy Berhad Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar (dua dari kiri) didampingi Direktur Perencanaan dan Teknologi, Bambang Praptono (paling kiri) menandatangani berkas Heads of Agreement (HoA) kepada Chairman Serawak Energy Berhad (SEB), Datuk Abdul Hamed bin Sepawi yang didampingi oleh Group Managing Director, Tan Sri Datuk Amar Hj. Abdul Aziz bin Dato Hj Husain, Jakarta (19/02). Kerjasama ini tetang interkoneksi antara Serawak dengan Kalimantan Barat. Pada kesepakatan ini penyediaan listrik oleh Serawak Energy Berhad (SEB) kepada PT PLN (Persero) khususnya Wilayah Kalimantan Barat ditargetkan terealisasi pada tahun 2012. 19 Februari 2009 ————————————————————————————- Penandatangan Nota Kesepahaman tentang Penyediaan Ketenagalistrikan di Propinsi Riau Direktur Utama PT PLN (Persero) Fahmi Mochtar, Gubernur Riau H.M.Rusli Zainal, Ketua DPRD Riau Jauhar Firdaus dan General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Robert Aritonang menandatangani Nota Kesepahaman tentang Penyediaan Ketenagalistrikan di Propinsi Riau, di Aula Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru (05/03/2009). Rasio elektrifikasi atau daerah yang sudah berlistrik di wilayah kerja PLN Riau dan Kepulauan Riau baru mencapai 42,8% atau jauh di bawah rasio nasional. Diharapkan dengan MoU ini maka defisit listrik yang terjadi di wilayah ini akan bisa teratasi. 05 maret 2009 ————————————————————————————- PLN-SEB Perkuat Kelistrikan Perbatasan Kalbar MINGGU (15/3) berlokasi di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dilangsungkan peresmian interkoneksi listrik perbatasan antara Malaysia dan Indonesia antara Serawak Energy Berhad (SEB) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pagi yang sedikit diselingi kabut itu Direktur Utama (Dirut) PT PLN Fahmi Mochtar dan Chairman SEB Datuk Abdul Hamed Sepawi disaksikan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis, Dewan Pertimbangan Presiden Subur Budhi Santoso, Anggota Komisi VII DPR Albert Yaputra dan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agusman Effendi meneken tombol tanda dimulainya kerjasama bisnis antar kedua negara. Menurut Fahmi kerjasama ini merupakan realisasi dari rencana kerjasama yang sudah disepakati antara kedua perusahaan beberapa tahun lalu. Secara kronologis kedua perusahaan telah maraton melakukan pertemuan untuk menjalin kesepakatan yakni pada 7 Mei 2004 dilakukan MoU antara PLN dengan SESco untuk proyek 1 Electrification of Border Villages in West Kalimantan dan proyek 2 275 kV Transmission Interconnection between Serawak and West Kalimantan. Setelah itu pada 15 September 2007 hasil layak studi dampak ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan akibat pembelian energi listrik dari SESco kerjasama antara PLN Wilayah Kalbar dengan Pasca Sarjana Untan. Kemudian pada 10 Juli 2008 dilakukan persetujuan dari Dirjen LPE atas nama Menteri ESDM, selanjutnya pada 25 November 2008 dilakukan penandatanganan Contract for Electricity Supply Between Syarikat Sesco Berhard dengan PT PLN Wilayah Kalbar. Pada 23 Januari 2009 commisioning dan dimulainya uji coba operasi cross border 200 kVA Sajingan-Biawak, dan pada 2 Maret 2009 dilakukan baca meter bersama PLN dan SEB untuk pengukuran energi dengan hasil 22.809 kWh. Fahmi mengatakan, kerjasama dengan negara-negara ASEAN sudah diteken bulan Agustus 2007 oleh Menteri-Menteri Energi Asean. Khusus untuk Indonesia ada tiga proyek yang diteken yakni, pertama Malaysia dengan Sumatera kemudian Serawak dengan Kalbar dan Batam dengan Singapura. Yang paling maju dan siap adalah Serawak-Kalbar interkoneksi sistem. Saat membicarakan interkoneksi antara Serawak dengan Kalbar melalui transmisi 275 KV itu kemudian muncul satu usulan dari PLN Kalbar apakah mungkin membeli listrik dari Serawak untuk desa-desa di perbatasan. “Spontan temen-temen di Serawak menyatakan bisa saja,” katanya. Fahmi menambahkan, bahwa proyek untuk mensuplai desa-desa diperbatasan terkait dengan interkoneksi Kalbar dengan Serawak. Nah apa alasan PLN Kalbar membeli listrik dari Serawak untuk daerah perbatasan? Pertama, daerah-daerah perbatasan ini dekat dengan jaringan distribusi Serawak. Paling jauh lima kilometer dari jaringan. Sehingga untuk menyambung itu akan lebih cepat. “Kemudian kita sepakat untuk melakukan pembelian dengan kondisi-kondisi yang ada di Serawak,” katanya. Ternyata harga yang ditawarkan SEB jauh lebih murah dibanding harga yang diproduksi PLN Wilayah Kalbar. “Apalagi daerah perbatasan. Ini yang kemudian PLN Wilayah Kalbar mendorong lebih cepat dilakukan pembicaraan dengan SEB.” Harga listrik yang dipatok PLN diperbatasan hampir Rp3000, sedangkan yang ditawarkan SEB Rp1000. Sementara Gubernur Kalbar Cornelis mengaku senang dengan kerjasama ini karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kalbar khususnya di daerah perbatasan. “Lebih senang lagi jika PLN yang menjual listrik ke Serawak,” katanya. 15 maret 2009 ————————————————————————————- PT PLN (PERSERO) ACKNOWLEDGEMENT FOR PURCHASING ELECTRICITY FROM IPP OF 2×100 MW BALI TIMUR COAL FIRED STEAM POWER PLANT IN BALI PROVINCE PT PLN (Persero) hereby acknowledges to the public its intention for purchasing electricity from IPP of 2×100 MW Bali Timur Coal Fired Steam Power Plant on which will be built in East Area of Bali Province by the Independent Power Producer. Commercial operation of the power plant is expected in 2013 and its power will be delivered through 150 kV transmission line to the nearest PLN Grid in BaliProvince. 16 maret 2009 ————————————————————————————- PLN Diminta Tambah Cadangan Listrik Jadi 30-35% PT PLN (Persero) diminta untuk meningkatkan cadangan listrik sekitar 30-35 persen dari kebutuhan listrik nasional. Saat ini cadangan listrik PLN hanya 20% dan dinilai rawan terjadi krisis listrik. “Menurut laporan reserve margin 20 persen untuk menjaga security of supply. padahal Idealnya 30-35 persen,” ungkap Menteri ESDM Purnomo dalam Ground Breaking PLTGU Tanjung Priok 740 MW, di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (6/5/2009). Purnomo mengatakan, pertumbuhan kebutuhan listrik saat ini rata-rata 9 persen, dimana 80 persen beban listrik nasional berada di Jawa Bali. Sementara cadangan listrik atau reserves margin ini berguna untuk mensuplai listrik jika ada gangguan dalam sistem kelistrikan. “Tapi di sisi lain reserve margin ini adalah biaya yang harus dikeluarkan karena kita siapkan cadangan ada gangguan,” jelasnya. Untuk itu, lanjut Purnomo, PLN harus dapat menyeimbangkan reserve margin yang baik dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan cadangan itu. “Berapa reserve margin yang baik dan juga ongkos yang dikeluarkan untuk daya yang idle untuk cadangan harus diperhitungkan,” jelasnya. Purnomo menambahkan, untuk ke depannya reserves margin ini harus ditingkatkan lagi mengingat besarnya pertumbuhan jawa bali yang lebih dari 10 persen per tahun. Sementara itu Dirjen Listrik Pemanfaatan Energi, J Purwono, menyatakan pihaknya memang jaga supaya reserve margin di Jawa Bali 30-35 persen. “Jangan sampai suplai listrik lebih lambat daripada demand. Lebih baik reserve margin besar kedepannya,” kata Purnowo. Purwono menjelaskan meskipun berdampak pada biaya, namun besarnya reserve margin lebih baik dari pada terjadi krisis listrik. “Walapun impact kepada cost tapi ini lebih baik, daripada krisis listrik terjadi dan malah akan berdampak kepada ekonomi,” ungkap Purnowo. Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar menyatakan saat ini reserve margin PLN hanya 20 persen. “Ini sangat kritis karena selain untuk penuhi kebutuhan tapi juga harus ada cadangannya.” Menurut Fahmi, dengan cadangan diatas 30 persen maka pasokan listrik akan aman. Sejumlah negara tetangga juga sudah memiliki cadangan listrik lebih dari 30% seperti Malaysia diatas 40 persen, Singapura 90 persen. 06 mei 2009 ————————————————————————————- PLTU LOMBOK- NTB Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Dirut PT PLN Fahmi Mochtar, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi dan Sekretaris Jenderal DESDM Waryono Karno bersama pada acara penekanan tombol tanda dimulainya pembangunan PLTU 1 Lombok-NTB (1 x 25 MW) dan PLTU 2 Lombok-NTB (2 x 25 MW) yang berlokasi di Dusun Jeranjang, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (30/4). Proyek pembangunan PLTU yang dikerjakan sepenuhnya oleh kontraktor dalam negeri ini, masing-masing dibiayai oleh APBN dan APLN. Total biaya pembangunan PLTU 1 Lombok-NTB mencapai Rp 296,3 miliar. Sementara PLTU 2 Lombok-NTB sebesar Rp 354,3 miliar dan 30,7 juta dolar AS. Selain itu, proyek PLTU Lombok, NTB 1 dan 2 menggunakan 60 persen kandungan komponen lokal (content local) dan menyerap 2.000 tenaga kerja. Kedua PLTU yang ditargetkan beroperasi secara bertahap mulai Agustus dan Oktober 2010 itu, akan dapat menghemat biaya operasi sebesar Rp 370 miliar per tahun (dibandingkan jika menggunakan BBM). Selama pembangunannya, ketiga proyek PLTU ini akan menyerap 2.000 tenaga kerja. Selain itu, pembangunan PLTU Lombok-NTB ini juga untuk mengantisipasi kenaikan beban puncak pada sistem kelistrikan Pulau Lombok yang pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 177 MW. Saat ini, pasokan listrik dihasilkan oleh 3 PLTD dengan kapasitas terpasang 118 MW dengan Daya Mampu 96,5 MW. Mengingat saat ini beban puncak sistem kelistrikan Pulau Lombok sebesar 106 MW, sehingga masih terjadi defisit daya listrik sekitar 10 MW pada waktu beban puncak. 30 April 2009 ————————————————————————————- First Firing Proyek PLTU 2 Banten – Labuan Unit 1 Proyek PLTU 2 Banten – Labuan Unit 1 dengan kapasitas 300 MW telah melaksanakan First Firing (penyalaan pertama mesin pembangkit) pada Selasa, 12 Mei 2009 jam 17.45 WIB dengan baik. Steam Blow telah berlangsung sejak tanggal 13 Mei 2009 mulai Jam 05:00 WIB dengan baik dan aman yang langsung disaksikan oleh Deputi Direktur Pembangkitan, Ir Karmiyono didampingi Project Director, Andi Paherangi Jaya bersama Kontraktor Utama Chengda , Konsultan QA/QC SNC-Lavalin, Konsultan Supervisi Konstruksi PLN JMK, Konsultan Engineering PT Rekadaya, Tim Penguji dan Sertifikasi PT PLN JASSER dan pihak terkait lainnya. Saat ini masih terus berlangsung untuk lebih kurang 100 kali selang waktu 15 – 30 menit sekali untuk waktu kurang lebih selama seminggu. Dengan berhasilnya pelaksanaan First Firing dan Steamblow ini, berarti pelaksanaan First Firing dan Steamblow lebih cepat dari jadwal kontrak yakni pada 11 Juli 2009. Diharapkan pelaksanaan Synchronization akan dilaksanakan pada 12 Juni 2009, sehingga Commercial Operation Date (COD) Unit 1 300 MW, bisa dilakukan Juli – Agustus 2009 yang berarti lebih cepat dari original contract yakni 11 September 2009. Sedangkan untuk Unit 2 dengan kapasitas 300 MW CODnya segera menyusul 2 bulan setelah COD unit 1, Kamis (14/05). 12 Mei 2009 ————————————————————————————- Beban Listrik Jawa Bali Naik 1.500 MW dalam 6 Bulan Beban listrik area Jawa-Bali pada pertengahan Juni 2009 meningkat menjadi 16.500 Megawatt (MW) dalam jangka waktu enam bulan saja. Sebelumnya, beban listrik di awal Januari masih sebesar 15.000 MW Menurut Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Fachmi Mochtar, meningkatnya beban listrik tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang membaik. “Meningkat sangat signifikan (konsumsi listrik), bebannya sudah 16.500 MW, padahal Januari kermarin sekitar 15.000-an MW, itu per Juni sekarang. Itu mengandung arti PE membaik,” ungkapnya di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (22/6/2009) malam. Dalam mengantisipasi peningkatan konsumsi tersebut, proyek 10.000 MW tahap pertama diharapkan bisa segera beroperasi tahun ini. Dengan begitu, akan bisa disinkronkan dengan jumlah daya listrik yang ada saat ini. “Proyek 10.000 MW juga beroperasi tahun ini yang Labuan. Dalam waktu dekat ini akan disinkronkan, itu akan membantu pertumbuhan beban listrik yang kita hadapi saat ini,” ungkapnya. Pertumbuhan kebutuhan listrik yang naik signifikan ini sempat membuat PLN kerepotan untuk memenuhinya. Kenaikan konsumsi ini tidak hanya berasal dari pelanggan lama, tapi juga penambahan permintaan pemasangan instalasi listrik baru. PLN sebelumnya bahkan mengaku tidak sanggup memenuhi permintaan pemasangan listrik baru sehingga muncullah program Biaya Pemasangan Solusi (BP Solusi). Program ini disediakan PLN bagi pelanggan yang ingin pemasangan listriknya terlayani lebih cepat meski ada kompensasi biaya yang lebih mahal. http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/berita-listrik-nasional-sepanjang-tahun.html Download doc Download Pdf Did you like this? Share it: This entry was posted on Tuesday, February 9th, 2010 at 4:40 pm and is filed under Artikel Teknik Elektro. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site. 3 Responses to “Berita Listrik Nasional Sepanjang Tahun 2009” JOSEPH Says: July 3rd, 2010 at 12:21 pm Pillspot.org. Canadian Health&Care.Special Internet Prices.Best quality drugs.No prescription online pharmacy. Low price drugs. Order pills online… Buy:Lumigan.Accutane.Actos.Mega Hoodia.Retin-A.Prednisolone.Human Growth Hormone.Petcam (Metacam) Oral Suspension.Arimidex.100% Pure Okinawan Coral Calcium.Zyban.Nexium.Synthroid.Prevacid.Zovirax.Valtrex…. light Says: August 30th, 2010 at 9:50 am light http://yacerokbmak.BESTPARTSPLUS.INFO/tag/Big+Dumb+Face+Light+light/ : Dumb… light… mustang Says: September 15th, 2010 at 11:59 am svo http://it2.omb.200i.co : svo… mustang… Leave a Reply Name (required) Mail (will not be published) (required) Website Search Hello! Myspace Comments MyNiceProfile.com Calendar February 2010 M T W T F S S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Menu Utama Artikel Teknik Elektro Kumpulan Judul Skripsi t.Elektro Lowongan Kerja 2010 Sepintas ttg T.Elektro Blogroll About Teknik Elektro UMM Area Matematika Universitas Muhammadiyah Malanng WordPress.com WordPress.org Meta Register Log in Entries RSS Comments RSS WordPress.org School Myspace Comments Good Luck Thank You Myspace Comments Recent Entries Berita Listrik Nasional Sepanjang Tahun 2009 Majalah Power Engineering International Misteri Konstruksi UFO Manfaat Bahasa Inggris Bagi Teknik Elektro Mengenal peralatan instalasi listrik rumah tinggal Recent Comments Resources Resources link one Link Two, Resources Resources link one Link Two, Resources Resources link one Copyright ©. Zona Teknik Elektro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar